A. Pencemaran udara
Udara merupakan kumpulan atau campuran gas yang terdiri atas Nitrogen 78% , Oksigen 20,8% , Argon 0,9% , Karbon dioksida 0,03% , gas lain 0,27%.
Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara telah mengalami perubahan. Udara yang dulunya segar, kini kering dan kotor. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan pencemaran udara, yaitu masuknya zat pencemar (berbentuk gas-gas dan partikel kecil/aerosol) ke dalam udara.
Pencemaran udara adalah adanya zat-zat pencemar baik fisik , kimia , maupun biologi di udara yang jumlahnya membahayakan manusia , hewan dan tumbuhan , mengganggu kenyamanan dan juga menyebabkan kerusakan property . Pencemaran udara dapat di rasakan langsung dan bersifat local regional serta global .
Kelembaban udara tergantung pada konsentrasi uap air . Kondisi udara di dalam atmosfer tidak pernah ditemukan dalam keadaan bersih . melainkan sudah tercampur dengan gas-gas lain dan partikulat-partikulat yang berasal dari aktivitas alam dan juga manusia yang terus masuk menggerogoti lapisan udara dan mengotori lapisan atmosfer kususnya troposfer , sehingga akan timbul lubang kecil pada lapisan ozon yang lama-kelamaan akan membesar dan menyebabkan pemanasan global , yang berujung pada mencairnya es di kutub utara.
B. Sumber Pencemaran
a.Sumber diam : pembangkit listrik , industry , rumah tangga
b.Sumber gerak : Kendaraan bermotor dan transportasi laut
Sumber pencemaran udara adalah :
a.Kegiatan manusia
1. Transportasi
Di kota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%.Kendaraan bermotor yang menjadi alat transportasi, dalam konteks pencemaran udara dikelompokkan sebagai sumber yang bergerak. Dengan karakteristik yang demikian, penyebaran pencemar yang diemisikan dari sumber-sumber kendaraan bermotor ini akan mempunyai suatu pola penyebaran spasial yang meluas. Faktor perencanaan sistem transportasi akan sangat mempengaruhi penyebaran pencemaran yang diemisikan, mengikuti jalur-jalur transportasi yang direncanakan.
Faktor penting yang menyebabkan dominannya pengaruh sektor transportasi terhadap pencemaran udara perkotaan di Indonesia antara lain:
1. Perkembangan jumlah kendaraan yang cepat (eksponensial)
2. Tidak seimbangnya prasarana transportasi dengan jumlah kendaraan yang ada
3. Pola lalu lintas perkotaan yang berorientasi memusat, akibat terpusatnya kegiatan-kegiatan perekonomian dan perkantoran di pusat kota
4. Masalah turunan akibat pelaksanaan kebijakan pengembangan kota yang ada, misalnya daerah pemukiman penduduk yang semakin menjauhi pusat kota
5. Kesamaan waktu aliran lalu lintas
6. Jenis, umur dan karakteristik kendaraan bermotor
7. Faktor perawatan kendaraan
8. Jenis bahan bakar yang digunakan
9. Jenis permukaan jalan
10. Siklus dan pola mengenudi (driving pattern)
2. Industri
Kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15% . Alam dan kegiatan manusia serta industry membebaskan senyawa kimia ke lingkungan udara. Jika senyawa itu adalah asing untuk komposisi udara atau konsentrasi suatu jenis senyawa itu melebihi nilai ambang batas (TLV: threshold limit value), maka udara itu mengalami pencemaran. Pencemaran udara adalah peristiwa pemasukan dan/atau penambahan senyawa, bahan atau energy ke dalam lingkungan udara akibat kegiatan alam dan manusia, sehingga temperature dan udara tidak sesuai lagi untuk tujuan pemanfaatan yang paling baik atau nilai linggkungan udara itu menurun.
Dampak lingkungan akibat pencemaran udara dapat diamati pada:
1. Lingkungan fisik, dan
2. Lingkungan kesehatan.
Dampak lingkungan fisik diakibatkan oleh padatan renik atau debu, gas-gas karbonmonoksida, hidrookarbon, nitrogen oksiida dan sulfur oksida. Dampak ini dapat mengakibatkan dampak lanjutan pada lingkungan kesehatan, yang terlihat pada:
1. Penurunan jarak pandang dan radiasi matahari,
2. Kenyamanan yang berkurang,
3. Kerusakan tanaman,
4. Percepatan kerusakan bahan konstruksi dan sifat tanah, dan
5. Peningkatan laju kematian atau jenis penyakit.
Industry memberikan bagian yang relative kecil pada pencemaran atmosferik jika dibandingkan dengan pengangkutan. Meskipun industry dalam kenyataan memberikan bagian yang kecil dalam emisi senyawa pencemar, tetapi suumber ini mudah diamati, karena industry meruppakan sumber pencemaran tiitik (point source of pollution). Bagian paling besar yang dibebaskan oleh industry adalah padatan renik atau debu. Debu ini memberikan dampak negative bagi lingkungan biotic dan fisik.
Meskipun industry memberikan sumbangan pada pencemaran atmosferik yang relative rendah, namun industry harus dan wajib melakukan penanggulangan pencemaran. Pengendalian pencemaran ini akan mengakibatkan tingkat:
1. Kesehatan masyarakat lebih baik
2. Kenyamanan hidup yang lebih tinggi
3. Resiko lebih rendah
4. Kerusakan meteri yang rendah
5. Kerusakan lingkungan lebih rendah atau menurun.
3.Pembangkit Listrik
4.Pembakaran : Perapian , kompor dan rokok
Terjadi proses penguapan uap air dan nikotin yang berlangsung pada temperatur antara 100-400oC. Nikotin yang menguap pada daerah temperatur di atas tidak dapat kesempatan untuk melalui temperatur tinggi dan tidak melalui proses pembakaran. Terkondensasinya uap nikotin dalam gas tergantung pada temperatur, konsentrasi uap nikotin dalam gas dan geometri saluran yang dilewati gas.
Pada temperatur dibawah 100oC nikotin sudah mengkondensasi, jadi sebenarnya sebelum gas memasuki mulut, kondensasi nikotin telah terjadi. Berdasarkan keseimbangan, tidak semua nikotin dalam gas terkondensasi sebelum memasuki mulut sehingga nantinya gas yang masuk dalam paru-paru masih mengandung nikotin. Sesampai di paru-paru, nikotin akan mengalami keseimbangan baru, dan akan terjadi kondensasi lagi.
Jadi, ditinjau secara proses pembakaran, proses merokok tidak ada bedanya dengan proses pembakaran kayu di dapur, proses pembakaran minyak tanah di kompor, proses pembakakaran batubara di industri semen, proses pembakaran gas alam di industri pemanas baja dan segala proses pembakaran yang melibatkan bahan bakar dan oksigen. Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi dilain pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru- paru mereka.
C. Cara Mengatasi Pencemaran Udara
1. mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida dan diusahakan pula agar pembakaran yang terjadi berlangsung secara sempurna
2. pengolahan/daur ulang atau penyaringan limbah asap industri, penghijauan untuk melangsungkan proses fotosintesis (taman bertindak sebagai paru-paru kota)
3. tidak melakukan pembakaran hutan secara sembarangan
4. Tidak membakar sampah , sebaiknya sampah di pilah antara organic dan anorganik , dan dapat di jadikan pupuk juga bias di daur ulang
5. melakukan reboisasi/penanaman kembali pohon¬pohon pengganti yang penting adalah untuk membuka lahan tidak dilakukan pembakaran hutan, melainkan dengan cara mekanik.
Baca Selengkapnya..Udara merupakan kumpulan atau campuran gas yang terdiri atas Nitrogen 78% , Oksigen 20,8% , Argon 0,9% , Karbon dioksida 0,03% , gas lain 0,27%.
Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara telah mengalami perubahan. Udara yang dulunya segar, kini kering dan kotor. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan pencemaran udara, yaitu masuknya zat pencemar (berbentuk gas-gas dan partikel kecil/aerosol) ke dalam udara.
Pencemaran udara adalah adanya zat-zat pencemar baik fisik , kimia , maupun biologi di udara yang jumlahnya membahayakan manusia , hewan dan tumbuhan , mengganggu kenyamanan dan juga menyebabkan kerusakan property . Pencemaran udara dapat di rasakan langsung dan bersifat local regional serta global .
Kelembaban udara tergantung pada konsentrasi uap air . Kondisi udara di dalam atmosfer tidak pernah ditemukan dalam keadaan bersih . melainkan sudah tercampur dengan gas-gas lain dan partikulat-partikulat yang berasal dari aktivitas alam dan juga manusia yang terus masuk menggerogoti lapisan udara dan mengotori lapisan atmosfer kususnya troposfer , sehingga akan timbul lubang kecil pada lapisan ozon yang lama-kelamaan akan membesar dan menyebabkan pemanasan global , yang berujung pada mencairnya es di kutub utara.
B. Sumber Pencemaran
a.Sumber diam : pembangkit listrik , industry , rumah tangga
b.Sumber gerak : Kendaraan bermotor dan transportasi laut
Sumber pencemaran udara adalah :
a.Kegiatan manusia
1. Transportasi
Di kota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%.Kendaraan bermotor yang menjadi alat transportasi, dalam konteks pencemaran udara dikelompokkan sebagai sumber yang bergerak. Dengan karakteristik yang demikian, penyebaran pencemar yang diemisikan dari sumber-sumber kendaraan bermotor ini akan mempunyai suatu pola penyebaran spasial yang meluas. Faktor perencanaan sistem transportasi akan sangat mempengaruhi penyebaran pencemaran yang diemisikan, mengikuti jalur-jalur transportasi yang direncanakan.
Faktor penting yang menyebabkan dominannya pengaruh sektor transportasi terhadap pencemaran udara perkotaan di Indonesia antara lain:
1. Perkembangan jumlah kendaraan yang cepat (eksponensial)
2. Tidak seimbangnya prasarana transportasi dengan jumlah kendaraan yang ada
3. Pola lalu lintas perkotaan yang berorientasi memusat, akibat terpusatnya kegiatan-kegiatan perekonomian dan perkantoran di pusat kota
4. Masalah turunan akibat pelaksanaan kebijakan pengembangan kota yang ada, misalnya daerah pemukiman penduduk yang semakin menjauhi pusat kota
5. Kesamaan waktu aliran lalu lintas
6. Jenis, umur dan karakteristik kendaraan bermotor
7. Faktor perawatan kendaraan
8. Jenis bahan bakar yang digunakan
9. Jenis permukaan jalan
10. Siklus dan pola mengenudi (driving pattern)
2. Industri
Kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15% . Alam dan kegiatan manusia serta industry membebaskan senyawa kimia ke lingkungan udara. Jika senyawa itu adalah asing untuk komposisi udara atau konsentrasi suatu jenis senyawa itu melebihi nilai ambang batas (TLV: threshold limit value), maka udara itu mengalami pencemaran. Pencemaran udara adalah peristiwa pemasukan dan/atau penambahan senyawa, bahan atau energy ke dalam lingkungan udara akibat kegiatan alam dan manusia, sehingga temperature dan udara tidak sesuai lagi untuk tujuan pemanfaatan yang paling baik atau nilai linggkungan udara itu menurun.
Dampak lingkungan akibat pencemaran udara dapat diamati pada:
1. Lingkungan fisik, dan
2. Lingkungan kesehatan.
Dampak lingkungan fisik diakibatkan oleh padatan renik atau debu, gas-gas karbonmonoksida, hidrookarbon, nitrogen oksiida dan sulfur oksida. Dampak ini dapat mengakibatkan dampak lanjutan pada lingkungan kesehatan, yang terlihat pada:
1. Penurunan jarak pandang dan radiasi matahari,
2. Kenyamanan yang berkurang,
3. Kerusakan tanaman,
4. Percepatan kerusakan bahan konstruksi dan sifat tanah, dan
5. Peningkatan laju kematian atau jenis penyakit.
Industry memberikan bagian yang relative kecil pada pencemaran atmosferik jika dibandingkan dengan pengangkutan. Meskipun industry dalam kenyataan memberikan bagian yang kecil dalam emisi senyawa pencemar, tetapi suumber ini mudah diamati, karena industry meruppakan sumber pencemaran tiitik (point source of pollution). Bagian paling besar yang dibebaskan oleh industry adalah padatan renik atau debu. Debu ini memberikan dampak negative bagi lingkungan biotic dan fisik.
Meskipun industry memberikan sumbangan pada pencemaran atmosferik yang relative rendah, namun industry harus dan wajib melakukan penanggulangan pencemaran. Pengendalian pencemaran ini akan mengakibatkan tingkat:
1. Kesehatan masyarakat lebih baik
2. Kenyamanan hidup yang lebih tinggi
3. Resiko lebih rendah
4. Kerusakan meteri yang rendah
5. Kerusakan lingkungan lebih rendah atau menurun.
3.Pembangkit Listrik
4.Pembakaran : Perapian , kompor dan rokok
Terjadi proses penguapan uap air dan nikotin yang berlangsung pada temperatur antara 100-400oC. Nikotin yang menguap pada daerah temperatur di atas tidak dapat kesempatan untuk melalui temperatur tinggi dan tidak melalui proses pembakaran. Terkondensasinya uap nikotin dalam gas tergantung pada temperatur, konsentrasi uap nikotin dalam gas dan geometri saluran yang dilewati gas.
Pada temperatur dibawah 100oC nikotin sudah mengkondensasi, jadi sebenarnya sebelum gas memasuki mulut, kondensasi nikotin telah terjadi. Berdasarkan keseimbangan, tidak semua nikotin dalam gas terkondensasi sebelum memasuki mulut sehingga nantinya gas yang masuk dalam paru-paru masih mengandung nikotin. Sesampai di paru-paru, nikotin akan mengalami keseimbangan baru, dan akan terjadi kondensasi lagi.
Jadi, ditinjau secara proses pembakaran, proses merokok tidak ada bedanya dengan proses pembakaran kayu di dapur, proses pembakaran minyak tanah di kompor, proses pembakakaran batubara di industri semen, proses pembakaran gas alam di industri pemanas baja dan segala proses pembakaran yang melibatkan bahan bakar dan oksigen. Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi dilain pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru- paru mereka.
C. Cara Mengatasi Pencemaran Udara
1. mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida dan diusahakan pula agar pembakaran yang terjadi berlangsung secara sempurna
2. pengolahan/daur ulang atau penyaringan limbah asap industri, penghijauan untuk melangsungkan proses fotosintesis (taman bertindak sebagai paru-paru kota)
3. tidak melakukan pembakaran hutan secara sembarangan
4. Tidak membakar sampah , sebaiknya sampah di pilah antara organic dan anorganik , dan dapat di jadikan pupuk juga bias di daur ulang
5. melakukan reboisasi/penanaman kembali pohon¬pohon pengganti yang penting adalah untuk membuka lahan tidak dilakukan pembakaran hutan, melainkan dengan cara mekanik.